Kamis, 10 Mei 2012

DZIKIR SEBAGAI ALAT PEMBERSIH

1. Orang yg berdzikir ia selalu mengutamakan qolbu, dg tujuan agar bisa mengendalikan dan mengosongkan hati dari selain Alloh. Sehingga bisa mengurangi hasrat dalam hati, pikiran, perasaan dan daya nafsu telah diam (jinak) tak mengembara lagi.

Senyap dari segala ilusi, suara nafas tak terdengar lagi, suara bathin tatkala berdzikir pun sudah hilang, tak ada suara maupun huruf yg ada hanyalah cahaya keheningan Ilahi.

2. Dzikir adalah alat pembersih diri dari program lama yg masih melekat pada pita kaset kehidupan ini.

Pita kehidupan ini harus diisi dg program yg lebih baik yaitu dg dzikir (mengingat).

Program baru itu harus diisi oleh ahli dibidangnya, sehingga tercermin dalam perbuatan amal sholeh yg berupa segala tindakan yg bermanfaat, baik bagi diri maupun orang lain.

Pita hidup harus selalu dibersihkan dan dikosongkan agar kalam Ilahi yg tanpa suara dan huruf bisa terekam pada Rasa.

‎3. Bila dzikir ini sesuai dg petunjuk dari Guru Mursyid, maka bathin sang murid akan sentosa. Dia bebas dari segala macam gangguan baik positif maupun negatif, diselaraskan, diharmoniskan dan selalu dijaga keseimbangannya.

Angan-angan, keinginan, pikiran dan ilusi telah lenyap, karena ia sudah mengerti dari hakikat itu semua.

Puncak dari dzikir adalah tercapainya rasa tenang didalam hati, rindu, cinta akan Tuhannya.

 Kalau dihati kita masih ada suara dan huruf ?....jangan-jangan itu suara setan yg terkutuk untuk menggoda kita...jangan-jangan itu suara iblis yg menyelinap di dalam hati kita....? BEGITULAH BISIKAN KERAGU-RAGUAN YG BIASANYA ADA DIDALAM BENAK KITA.

Dalam keadaan yg tentram, tenang, hening yg penuh dg rasa nikmat dzikir, sehingga dalam kondisi seperti itu hanya SUARA ( QALAM ) ILAHI YANG BISA MASUK DAN TEREKAM....SUBHANALLOH

 

Tanda dzikir jahar telah sampai pd qolbu ialah otak kepala kita stanby alias istirahat ( tidak ikut campur didalam berdzikir )

Bisa dirasakan dikening tidak ada beban atau dikening tidak mengkerut. Dan sebaliknya jika dzikirnya tidak tembus diqolbu maka otak kepala akan terasa berat, males dllnya sehingga akan membuat kening dikepala terasa berat dan mengkerut.

Bersyukurlah ketika dzikir jahar Laa ilaaha illalloh telah masuk diqolbu, berarti kita telah memasukan rekaman Laa ilaaha illalloh kedalam pita qolbu.

Jika sedikit saja engkau mau membuka pintu egomu maka engkau akan mengetahui rahasia yg tersembunyi itu.

Rahasia yg tidak boleh dibicarakan, rahasia yg tanpa huruf, tanpa suara. Hanya qolbu yg memahami hal tersebut dan sulit untuk diungkapkan.

Karena itu adalah bahasa Ilahiyah yg memancar diqolbu kita.

 

Kefahaman bisa dicapai jika kita mau belajar dan berlatih ? Alloh telah menyediakan media atau alat sebagai sarana pembelajaran diri.

Belajar kenali dirimu ( egomu ) karena itu adalah kunci untuk membuka selubung rasamu.

Bagaimana kita bisa tau rasanya dzikir, bila kita tidak mencobanya.

Tau rasa asin, pahit, manis berkat perantara lidah tidak mungkin perantara mata.

Begitu juga dg dzikir, jangan hanya engkau rasakan didalam otakmu atau egomu tapi rasakan didalam qolbu.

Lihatlah dirimu dan dengarkan serta rasakan waktu berdzikir Laa ilaaha illalloh.

Apa yg engkau dengar dan lihatlah dg seksama lewat pendengaran telinga bathin, ada suara Laa ilaaha illalloh didalam Laa ilaaha illalloh.

Kalau engkau sudah menemukan dg penglihatan, pendengaran tentu engkau akan mengetahui rahasiannya.
 

Penyair Sa’di mengatakan demikian :

Segala sesuatu yang engkau lihat ramai mengingat-Nya.
Tetapi, orang yang punya telinga saja mengetahui maknanya.
Kemudian, suara ini bisa didengar oleh telinga hati saja, dan bukan telinga lempung :
Hal ini mesti didengar dengan telinga hati,
Telinga lempung tak berguna di sini.

Sesudah mendapatkan talqin dzikir, hatipun beralih fungsi, dari banyak mengingat selain Alloh pelan2 menjadi ingat Alloh walaupun banyak lupanya. Kemudian mereka mengingat Allah dengan segenap raga hingga dzikr pun serasa longgar, dan terlepas dari setiap utas bulu di badan. Inilah suatu kebahagiaan dunia akherat yang disebut “sulthan al-adzkar” atau dzikr dari segala dzikr, atau zikir par excellence.

Dzikr menjadi aktif sesudah memberi makanan kepada ruhani. Seluiruh nadi, urat saraf, dan tulang sang hamba menjadi dzakir ; ia merasakan gerakan dzikr dalam semuanya itu, dan mendengarkan dzikr dengan telinga hatinya.

Ketika ia menjadi sempurna dan mencapai tahap ini, ia mendengar suara segala macam makhluk, bebatuan, pepohonan, dinding, pintu, bumi, langit, dan segala sesuatu sampai partikel yang paling kecil sekalipun. Inilah rahasia dari :

….Tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya.... (QS Al-Isra’, 17:44).

 Pada tahap ini, mestilah diingat bahwa, meskipun mengkaji dan menelaah berbagai kitab sangat penting dan bermanfaat, tak urung ibadah kepada Allah belum sempurna tanpa menyucikan batin kita atau terus-menerus mengingat Allah. penegasan Alquran, dalam ayat yang dikutip di bawah ini, layak diperhatikan dan mesti dipatuhi dalam keadaan bagaimanapun :

…… Sebutlah (nama) allah sebanyak-banyaknya agar kamu berjaya (QS Al-Anfal, 8 : 45).

Inilah sebabnya mengapa di awal kegiatan beribadah, khusunya sampai mencapai kehadiran allah, belajar, dan menelaah kitab, serta mencoba menjalin hubungan yang abadi dan mengikat dengan Allah, tanpa merasa takluk dan dipengaruhi oleh aspek duniawi jasmani apa pun, sebab ia mengetahui bahwa :

Mana mungkin kata yang menghitamkan kertas,

Bisa membuat hati kelam jadi bercahaya laksan bulan ?

Menurut mereka, adalah bijaksana kalau mereka memutuskan ikatan hati dan fakultas persepsi mereka (dari keterikatan segala selain Allah). Pemutusan dan isolasi ini, dengan menghilangkan karat kesedihan dan kedukaan, kecintaan pada dunia dan segala dan segala sesuatu yang bersifat duniawi serta pikiran-pikiran tak sehat, membuat mereka fana dalam Hadirat Allah.

Dan kepada Tuhanmu sajalah kesudahan (segala sesuatu) (QS An-Najm, 53 : 42).

 

Waktu mau tidur kita disarankan untuk baca doa, karena tidur kita bisa jadi ibadah jika sebelum membangunkan qolbu, ada 4 hal yg perlu kita renungi:

1. Jangan tidur sebelum berhaji
2. Jangan tidur sebelum mekhatamkan alquran
3.Jangan tidur sebelum meminta ampun terhadap Alloh dan semua makhluk
4.Jangan tidur sebelum bersolawat kepada nabi.

TEMBANG SYECH SITI JENAR

" Sanyatane dunya iki ngalami wong mati, iya ing kene iki anane swarga lan neraka, tegese bungah lan susah. Sawise kita ninggal dunya iki, kita balik urip langgeng, ora ana bedane antara ratu karo kere, wali karo bajingan ".

Artinya
( Kenyataannya dunia ini alamnya orang mati, iya didunia ini adanya surga dan neraka, artinya senang dan susah. Setelah kita meninggalkan alam dunia ini, kita kembali hidup langgeng, tidak ada bedanya antara yg berpangkat ratu dan orang miskin, wali atau pun ( Penjahat )...

Dari pendapat syech siti jenar ini kita dapat belajar, bahwa hidup didunia ini serba berubah seperti roda. Kadang berada dibawah, kadang berada diatas.

Besok mendapat kesenangan, lusa memperoleh kesusahan, dan itu bukan hidup yg sejati atau langgeng.

Oleh karena itu kita wajib menimba ilmu agar hidup kita sempurna ( mengerti lahir bathin ) dan mampu meninggalkan alam dunia ini menuju alam kematian yg sempurna pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar