CIRI KHAS SURYALAYA
KH. A.S. Nasution, SH.
Sebuah
lampu listrik bisa memberikan cahaya terangnya, kalau saklar atau stop kontaknya
diaktifkan sehingga aliran listrik dari pusat bisa sampai. Dzikir Khofi itu
akan menjadi penerang bagi kita kalau terus diamalkan dimana saja kapan saja.
Selain itu amalan yang lain seperti Manaqiban, Khataman dan lain-lain akan
mendatangkan barokah kepada kita jika diamalkan sesuai dengan petunjuk dan
tuntunan Guru Mursyid. Dengan amaliyah itu, Insya Allah kita akan diantarkan
oleh Guru Mursyid menuju Allah. Selain itu kita juga perlu bertafakur seperti
dalam surat Ali 'Imran ayat 190-191. Dzikir dan fikir harus selalu dipadukan
manakala kita melihat dan mendengar sesuatu sehingga kita menjadi faham, kemudian
dihayati, diyakini dengan utuh dan terakhir amalkan secara nyata dan terasa.
Jangan
sampai kita melanggar janji yang kita ucapkan ketika mendapatkan bai'at dan
talqin dzikrullah. "Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada
kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah...". (QS. al-Fath
: 10). Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh amalan Thoriqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah
itu baik dzikir Jahar maupun dzikir Khofi. Dalam melaksanakan dzikir Jahar
harus dengan wudlu yang sempurna, suara yang keras menggema dan arah pukulannya
tepat pada latifah-latifah. Sedangkan untuk dzikir Khofi, laksanakan seperti
pada saat di talqin. Kepala ditundukkan ke arah hati, mata, mulut ditutup,
bibir dan gigi dirapatkan, lidah agak ditekuk ke langit-langit atas, menahan
nafas sekuatnya kemudian berdzikir .......
Hal
lain yang perlu diperhatikan adalah Maklumat yang dikeluarkan oleh Pangersa
Abah harus tetap terus dilaksanakan, jangan sampai ditinggalkan. Seperti contoh
Maklumat tentang pelaksanaan shalat Lidaf'il Bala dilanjutkan dengan Khataman
ba'da Isya. Sebab dibuatnya Maklumat itu adalah peristiwa dimana Iraq akan
dihancurkan oleh Amerika. Padahal disana ada makam Syekh Abdul Qodir Jailani.
Tetapi sampai kapanpun, maklumat itu harus tetap dilaksanakan. Maklumat lain
yang ditinggalkan yaitu membaca do'a pada akhir qunut shalat Subuh "
Allahummasqinal Ghoitsa wa laa taj'alnaa minal qoonitin". Dan Qunut Nazilah
pada waktu shalat Maghrib. Yang terakhir, menurut saya perlu dibuat sebuah
tim untuk menterjemahkan Tanbih dalam bahasa Sunda kedalam bahasa yang lain.
Seperti bahasa Indonesia, Jawa atau bahasa Inggris tetapi jangan sampai menyimpang
jauh dari Tanbih yang asli. Setelah tim ini selesai melaksanakan tugasnya,
maka perlu dikembalikan kepada Guru Mursyid. Kepada para Mubaligh atau Da'i
harus ingat kepada firman Allah : "Mengapa kamu suruh orang lain
(mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan dirimu sendiri...".
(al-Baqarah : 44). Yang menjadi ciri khas Suryalaya dan merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisah-pisahkan adalah :
-
Thoriqohnya yaitu Thoriqoh Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah pondok Pesantren Suryalaya.
-
TANBIH; Wasiat Guru Almarhum Syekh KH. Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad
-
Untaian Mutiara
-
Logo Pondok Pesantren Suryalaya berupa kupu-kupu berisikan misi Suryalaya yang harus kita laksanakan.
-
Tugu Latifah Mubarokiyyah yang ada di Kampus Latifah Mubarokiyyah merupakan visinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar